• (0274) 391007, 391288
  • rsudwonosari06@gmail.com

Berbagai Inovasi RSUD Wonosari Membawanya Jadi Finalis TOP BUMD Awards 2021


Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari (BLUD RSUD Wonosari) terpilih sebagai Finalis ajang TOP BUMD Awards 2021 yang diselenggarakan Majalah Top Business. 

RSUD Wonosari adalah RSUD Kelas C yang didirikan berdasarkan SK No. 201/MENKES/SK/II/1993. Status BLUD diperoleh tahun 2013 berdasarkan Keputusan Bupati Gunungkidul No.433/KPTS/2013. Proporsi usaha 100 persen layanan publik dan sosial.  RSUD yang berlokasi di Wonosari, Kabupaten Gunungkidul ini memiliki luas lahan 20.510 m2 dan luas bangunan 13.955 m2. Dengan ijin operasional yang berlaku 27 Mei 2019 –26 Mei 2024.

Sebagai BLUD, strategi bisnis yang dijalankannya antara lain: menerapkan praktik bisnis yang sehat, untuk meningkatkan layanan yang bermutu tanpa mencari keuntungan, berkesinambungan dan berdaya saing, secara lebih efektif, efisien, ekonomis, transparan dan bertanggungjawab.          

Sebagai Finalis TOP BUMD Awards 2021, RSUD Wonosari telah mengikuti tahapan Presentasi dan Tanya-Jawab dengan dewan juri yang diselenggarakan secara online pada Kamis, 3 Juni 2021.  

Hadir dalam tahapan ini dr. Heru Sulistyowati, Sp.A, selaku Direktur RSUD, didampingi Sumartana, SKM, M.MR, Kepala Bagian Tata Usaha; Ismono, S.Si.T, M.KES, Kepala Bidang Pelayanan Penunjang Medik dan Non Medik; Sri Wahyuni, SE,Akt,M.Ec.Dev, Kepala Seksi Keuangan; dan Anik Lestari, SKM,M.P.H, Kepala Seksi Perencanaan.

Kinerja dan Prestasi yang Membanggakan

Dalam presentasinya terkait kinerja rumah sakit yang dipimpinnya, dr. Heru Sulistyowati menjelaskan telah dilakukan evaluasi SAKIP tahun 2020 yang dilakukan oleh Inspektorat Daerah Gunungkidul. Dengan komponen penilaian: perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi internal, dan pencapaian kinerja.

”Hasil evaluasi atas akuntabilitas kinerja RSUD Wonosari Kabupaten Gunungkidul tahun 2020 menunjukkan kategori BB dengan nilai sebesar 79,54 (Tujuh puluh sembilan koma lima puluh empat).”

“Kondisi itu berarti akuntabilitas kinerja pada RSUD Wonosari Kabupaten Gunungkidul tahun 2020 Sangat Baik, akuntabel, berkinerja baik, memiliki sistem kinerja yang andal,” ujarnya.

Kepada dewan juri, dr. Heru Sulistyowati juga memaparkan 2 prestasi yang dinilainya paling membanggakan. 

“Pertama, RSUD Wonosari telah lulus akreditasi Paripurna tahun 2019 lalu yang dilaksanakan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)”

“Kedua, meraih piagam penghargaan sebagai Unit Penyelenggaraan Pelayanan Publik Sangat Baik tahun 2019 dari Kementerian PAN-RB.”

Beragam Inovasi yang Dihadirkan

Dalam kesempatan ini juga, dr. Heru Sulistyowati memaparkan berbagai inovasi yang telah dihadirkan rumah sakit yang dipimpinnya.

“Kami menyediakan Layanan Pengaduan Masyarakat berupa Ruang Konsultasi, Informasi dan Pengaduan. Kami membentuk Tim Layanan Aduan dengan no kontak yang dapat dihubungi lewat telepon/SMS/WhatsApp, email, dan kotak saran lengkap dengan form-nya. Setiap pengaduan yang disampaikan kami sampaikan kepada bagian yang dituju untuk ditindaklajuti.”

“Berikutnya untuk manajemen SDM, kami telah serangkaian inovasi yaitu: membentuk Agen Perubahan; Kelompok Budaya Pemerintahan; Peningkatan kompetensi SDM dengan Diklat, Uji Kompetensi; Meningkatkan Komunikasi Efektif dan Koordinasi; melakukan rekrutmen Tenaga Kesehatan dan Tenaga Non Kesehatan melalui Tenaga Kontrak Kerja, Tenaga Harian Lepas, dan usul formasi jabatan melalui jalur CPNS. Kerjasama dengan Fakultas Kedokteran UGM dan RSUP Sardjito.”

“Kami juga telah melakukan Penilaian Kepuasan Karyawan yang terakhir dilakukan tahun 2018 lalu. Juga dilakukan Penilaian Kinerja: Kehadiran dengan MOBSI (Mobile Absensi), Indeks Kinerja, SKP. Melihat record tindakan di Billing System, pemantauan dengan CCTV (74 Kamera). Termasuk memberikan Reward dan Punishment.” 

Terkait reformasi birokasi, menurut dr. Heru, ada 3 hal yang telah dijalankannya, pertama, Membentuk Tim Reformasi Birokrasi. Kedua, Membentuk Tim Satgas  Pembangunan ZI Menuju WBK dan WBBM Tahun 2019 -2021 dengan Rencana Action. Terakhir, RSUD Wonosari ditetapkan dengan SK Bupati  menjadi Unit Kerja Percontohan  Menuju WBK dan WBBM tahun 2019-2021 oleh Kemenpan RB.

Inovasi yang gencar dijalankan rumah sakit ini juga menyentuh aspek layanan, berupa digitalisasi pendaftaran pasien sehingga pasien tidak perlu antri. 

“Kemudian, mengembangkan SIM RS untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan RS. Pengembangan ini dilakukan internal RS dibantu konsultan sehingga menghemat biaya.” 

“Tidak ketinggalan, menyediakan loket pendaftaran prioritas dan petugas simpatik untuk membantu pasien berkebutuhan khusus seperi lansia, ibu hamil, difabel, dll,” ungkap dr. Heru.

Bidang Teknologi Informasi (TI) termasuk yang menghadirkan inovasi di RSUD Wonosari. “Sistem TI kami telah terintegrasi dengan aplikasi Mobile JKN dari BPJS Kesehatan. Sehingga dapat memberikan informasi ketersediaan tempat tidur secara real-time, pendaftaran pasien secara online, dan memberikan informasi jadwal operasi pasien.”

“Inovasi TI berikut, kami telah menggunakan videotron untuk menyampaikan informasi, untuk fasilitas Laboratorium ada Laboratory Information System (LIS).”

“Kini, pendaftaran pasien juga bisa dilakukan lewat WhatsApp. Ini berkat aplikasi Pathilo RSUD Wonosari.”

“Di bagian Radiologi ada Picture Archiving and Communications (PACS).”

Dalam presntasinya dr. Heru juga memaparkan inovasi untuk pasien penderita Diabetes Mellitus untuk yaitu SiNovik, “Kami memberikan pelayanan yang lengkap bagi penderita DM.”

Sehubungan kelangkaan stok darah di PMI Gunungkidul saat Pandemi Covid-19, RSUD Wonosari pun berinovasi dengan mengadakan Gerakan Donor Darah Sukarelawan (Gedor Rasulan) setiap 3 bulan sekali.

“Terkait administrasi kependudukan, kami bekerja sama dengan Dinas Dukcapil Gunungkidul mengadakan Tiwul Kita yaitu Tiga Wajib Diurus setelah Lahir KK KIA Akta.”

“Inovasi juga menyentuh bagian Farmasi lewat layanan Gatot Sehat (Petugas Antar Obat Pasien Sampai Rumah Cepat) yang dimulai tahun 2020 lalu dan gratis. Ada kriteria yang harus dipenuhi pasien untuk dapat menikmati layanan yang diberikan petugas farmasi ini.”

“Tidak hanya itu, kami juga punya Si Antik (Sistem Antrian Apotik).”

Menurut dr. Heru, inovasi yang dihadirkan RSUD Wonosari juga sampai ke pengolahan limbah yang menghasilkan pendapatan, yaitu pengolahan sampak medis jadi bijih plastik.  “Juga pemanfaatan air RO HD.”

Dalam pengelolaan anggaran, rumah sakit daerah ini telah menggunakan Arena yaitu Aplikasi Perencanaan Penganggaran.

Upaya di Masa Pandemi COVID-19

Dalam kesempatan ini, juga diterangkan sejumah upaya yang telah dijalankan RSUD Wonosari dengan adanya Pandemi Covid-19:

  • Pembentukan Tim Gugus Tugas Covid-19 RSUD Wonosari
  • Membuat Kebijakan, Pedoman, Panduan, SPO
  • In House Training, Sosialisasi Penanganan Covid-19
  • Menyiapkan Ruang Isolasi Covid-19
  • Mapping Zona 
  • Pemakaian APD sesuai zonasi
  • Pemenuhan Kebutuhan Alkes, Obat, BMHP- APD, Sarana prasarana
  • RDT Nakes, PCR, urutan risiko
  • Ekstra Fooding, Multivitamin bagi petugas, urutan risiko
  • Pada waktu APD sulit didapat: membuat masker, membuat face shield, re-use N95
  • Mengadakan pelatihan pemulasaraan Jenazah Covid-19
  • Sterilisasi rutin ruangan
  • Pelaporan di RS online
  • Penerapan Protokol Kesehatan Bagi Karyawan dan Pengunjung, Pasien
  • Skrining suhu bagi pengunjung
  • Koordinasi Dengan Gugus Tugas Kabupaten, Propinsi
  • Dana BTT
  • Membuka Donasi
  • Berkolaborasi Dengan BPBD, Dinkes, Wanagama menyiapkan Rumah Karantina
  • Menyediakan sarana prasarana cuci tangan
  • Gerakan Cuci Tangan dan Bagi2 Masker
  • Mengadakan Talkshow, Podcast
  • Membuka layanan baru: Klinik Paru, Klinik vaksinasi, klinik Rehabilitasi Medik, Klinik Psikologi, layanan antar obat ke rumah pasien
  • Melakukan promosi kesehatan dan promosi layanan baru melalui berbagai media
  • Home Care

Kontribusi Terhadap Pemda & Pembangunan Daerah

Menurut dr. Heru, ada 3 kontribusi utama yang diberikan rumah sakit kebanggaan masyarakat Gunungkidul ini terhadap pembangunan di daerahnya:

“Penyediaan layanan kesehatan yang bermutu dan komprehensif sesuai kebutuhan masyarakat, dengan pengembangan berbagai jenis layanan, maupun pemenuhan fasilitas dan sarana prasarana.” 

“Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan isu-isu kesehatan terkini melalui program promosi kesehatan rumah sakit, sosialisasi dan edukasi kesehatan melalui berbagai media seperti penyuluhan, siaran radio, siaran televisi, streaming Youtube.”

“Meningkatkan PAD dari sektor kesehatan yang digunakan kembali untuk peningkatan layanan kepada masyarakat.”

Kontribusi yang Selaras Visi-Misi Presiden

Tidak berhenti memberikan kontribusi di lingkup daerah, RSUD Wonosari juga memberikan kontribusi yang selaras dengan visi-misi Presiden Jokowi 2019-2024, antara lain:  

Visi no 2, berupa memberikan pelayanan kesehatan, menurunkan AKI dan AKB, jadi RS rujukan PONEK, TB-HIV, dan Covid-19

Visi no 4, lewat kecepatan melayani, dan berinovasi

Visi no 5, pemanfaatan DAK untuk pemenuhan alat kesehatan dan pembangunan gedung.

 

Sumber : https://www.topbusiness.id/51480/berbagai-inovasi-rsud-wonosari-membawanya-jadi-finalis-top-bumd-awards-2021.html

  • By admin
  • 08 Juni 2021
  • 17

Berita Terbaru


RSUD Wonosari Gelar Kick Off Vaksinasi HPV dan Talkshow Kesehatan: Cegah Kanker Serviks Sejak Dini

Wonosari, 28 Juni 2025 — RSUD Wonosari menyelenggarakan kegiatan Kick…

RSUD Wonosari Terima Kunjungan Supervisi dari Fakultas Kedokteran UKDW Yogyakarta

Wonosari, 25 Juni 2025 _ RSUD Wonosari menerima kunjungan dari…

PT NEVIS Mengunjungi RSUD Wonosari untuk Praktik K3 dan Pengelolaan Limbah B3

Wonosari, 19 Juni 2025 – RSUD Wonosari mendapat kunjungan praktik…

RSUD Wonosari Ambil Bagian dalam Gerakan Jumat Bersih: Wujud Nyata Peduli Lingkungan

Wonosari, 13 Juni 2025 – RSUD Wonosari turut berpartisipasi aktif…

RSUD Wonosari Lakukan Studi Tiru Pelayanan Stroke ke RSA UGM: Menuju Layanan Stroke Terpadu dan Responsif

Yogyakarta, 12/06/25 – Dalam upaya meningkatkan kualitas dan kecepatan penanganan…