EDUKASI PEMBATASAN KONSUMSI GULA DI KLINIK DALAM
Gula bagi banyak orang bermanfaat dalam proses pertumbuhan sel , akan tetapi bagi sebagian orang khususnya yang menderita Diabetes Mellitus menjadi "masalah". Ia menjadi berlebih di darah dan susah masuk ke dalam sel karena adanya masalah di hormon Insulin. Hormon ini berfungsi sebagai "kendaraan" bagi glukosa untuk masuk ke dalam sel.
Kelebihan asupan gula bagi manusia cukup beresiko mengalami kerusakan pankreas yang berujung berkurangnya produksi insulin. Edukasi tentang pembatasan gula sehari 4 sdm dirasa sangat penting bagi pengunjung RSUDW. Edukasi ini paling tidak akan meningkatkan tingkat pengetahuan pengunjung terhadap penyakit diabetes maupun bahaya gula berlebih. Sebagaimana kita ketahui berdasarkan data demografi 2019, Diabetes Mellitus adalah salah satu dari 10 besar penyakit di poliklinik rawat jalan. Jumlah penderita DM di Indonesia juga rangking keempat di dunia.
Masyarakat sering tidak tahu atau memandang penyakit DM sebagai hal biasa. Bahkan banyak dari mereka yang belum faham bahwa DM adalah "mother of desease". Hari ini Selasa, (01/09) dilakukan edukasi pembatasan gula ini di poliklinik dalam. Klinik dalam adalah tempat yang paling banyak pengunjung RSUDW berkumpul. Edukasi model 'penyuluhan" ini efektif mentransfer pengetahuan . Unit PKRS melakukan pre test terlebih dahulu terhadap pengunjung sebelum diberi perlakuan edukasi, setelah diberi edukasi kemudian dibuat post test. Hasilnya adalah siknifikan terjadi perubahan pengetahuan. Dari hasil pre test ternyata masyarakat banyak yang mendapat nilai di bawah 5. Bahkan istilah DM pun ada yang belum tahu bahwa DM adalah sakit gula.
Semoga edukasi model pengujian pre test dan post test ini akan terus berlangsung di pengunjung RSUDW sehingga pengetahuan masyarakat bisa berubah dan diharapkan terjadi perubahan perilaku pada masyarakat.
Berikut galerynya:
(UPKRS, 2020)
- By admin
- 01 September 2020
- 17