EDUKASI KELOMPOK TENTANG "TBC" DI RUANG MAWAR
Salah satu sasaran edukasi Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit adalah pasien dan atau keluarga pasien. Edukasi bisa berupa edukasi individu maupun edukasi kelompok. Edukasi individu dilakukan oleh para Profesional Pemberi Asuhan (PPA) seperti dokter, perawat, apoteker, nutritionis, fisioterapis, dll. Edukasi ini langsung bertemu dan bertatap muka dengan pasien/pengunggu pasien. Satu persatu pasien dikunjungi oleh PPA RSUD Wonosari.
Edukasi kelompok cenderung dilakukan terhadap keluarga pasien atau penunggu pasien. Edukasi dilakukan secara berkelompok dengan maksud agar proses edukasi berhasil guna dan berdaya guna atau dengan istilah Efisien dan efektif. Mereka dikumpulkan di ruang khusus , kemudian edukator mengunjungi mereka dan memberi edukasi.
Edukasi kali ini tentang penyakit yang belum selesai di Indonesia, yaitu ttg Tuberkulosis atau TBC. Penyakit ini masih terus terjadi di masyarakat meskipun program-program sanitasi dan kesehatan lingkungan sudah modern dan progresif. Masalah hygiene dan sanitasi masih juga belum dipraktekkan oleh masyarakat secara masif. Acara dilaksanakan pada hari ini Selasa, (25/02) di ruang Mawar. Edukatornya Muhamad Syafei, AMK yang juga anggota Tim TB Paru RSUD Wonosari.
Peserta dibagikan leaflet tentang TBC, kemudian edukator menjelaskan secara gamblang penyakit ini. Materi yangd disampaikan adalah tentang definisi TBC, bahaya TBC, Tanda-tanda TBC, Penularan TBC, Cara perawatan Pasien TBC , fungsi pemeriksaan secara rutin dan cara mencegah TBC. Peserta banyak mengajukan pertanyaan ke edukator adalah bukti bahwa topik TBC ini menarik bagi keluarga pasien.
Salah satu hal yang menarik yang disampaikan adalah tentang Jurnal Penelitian tentang Perbandingan Jumlah bakteri Micobakterium Tuberculosis pada makanan angkringan di siang dan malam hari . Edukator menyampaikan bahwa makanan angkringan seperti gorengan, nasi bungkus, kerupuk yang di jual siang hari lebih sedikit mengandung bakteri Micobakterium TBC dibanding saat dijual malam hari. Hal ini dikarenakan sinar Matahari membunuh bakteri ini di siang hari. Pesan ini sangat diperhatikan oleh keluarga pasien sehingga terjadi suasana diskusi yang penuh canda tawa.
Semoga edukasi ini memberi manfaat bagi masyarakat. Semoga....
(UPKRS, 2020)
- By admin
- 25 Februari 2020
- 17