PROGRAM PELATIHAN PONEK UNTUK UNTUK MENGHADAPI RUJUKAN YANG MENINGKAT
RSUD Wonosari merupakan Rumah Sakit penyedia layanan PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif) selama 24 jam. Berdasarkan data dari Tim PONEK 2018, bahwa pasien maternal neonatal yang dirawat di RSUD Wonosari lebih dari 85 persen adalah pasien rujukan Faskes tingkat pertama. Menghadapi banyaknya rujukan dari luar, tentu saja petugas terkait yang menangani dituntut untuk lebih sigap dan cekatan. Bisa dibayangkan, saat menangani pasien perdarahan, kesiapan alat maupun tenaga SDM sangat dibutuhkan demi keselamatan pasien.
Sampai saat ini RSUD Wonosari terus berbenah dengan secara kontinyu melengkapi sarana dan prasarana Rumah Sakit. Sedangkan untuk peningkatan kapasitas dan kompetensi petugas, Tim PONEK secara berkala mengadakan pelatihan in house training dengan narasumber yang kompeten di bidangnya.
Pada tanggal 5 dan 8 Maret 2019, Tim PONEK RSUD Wonosari mengadakan pelatihan PONEK dengan materi kegawatdaruratan Maternal Neonatal. Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi petugas terkait PONEK dalam menangani kegawatdaruratan. Pelatihan dengan sasaran petugas terkait berasal dari Instalasi Gawat Darurat (IGD),Instalasi Bedah Sentral (IBS), Ruang Bersalin, ICU, Perinatologi hingga Ruang perawatan Ibu. Pelatihan tanggal 05 Maret 2019 dengan narasumber dari RSUP dr Sardjito yaitu dr Risanto Siswosudarmo, SpOG (K) dengan materi gadar maternal dan dilanjutkan materi gadar neonatal dengan narasumber dr Rini Dwi Lestari, Sp.A M.Kes. Pada pelatihan hari pertama ini peserta sangat antusias karena dr Risanto SpOG juga memberikan praktek secara langsung menggunakan peserta yang dibuat seolah olah menjadi pasien. Tak jarang gelak tawa peserta dan panitia tumpah saat terjadi peristiwa yang lucu.
Pelatihan kedua tanggal 8 Maret, dimulai dengan pemberian teori mengenai asfiksia dan resusitasi neonatorum dari pakar yaitu dr Setya Wandita, Sp.A (K) M.Kes. Dokter Setya Wandita yang akrab dipanggil dengan sebutan dr Iding ini memberikan teori dan praktek resusitasi secara tuntas kepada peserta pelatihan. Beliau berharap agar petugas pelaksana dapat menjalankan tugasnya sebaik mungkin saat menemui bayi baru lahir yang bermasalah dengan pernafasan.
Tahap selanjutnya adalah praktek perkelompok bagi para peserta mengenai Manajemen Aktif Kala 3, Manual Plasenta dan atonia uteri yang di pandu oleh narasumber dari dalam Rumah Sakit. Kegiatan praktek ini menggunakan alat peraga langsung sehingga peserta benar-benar mendapatkan bayangan yang nyata. Menurut ketua panitia dr Achmad Suparmono, SpOG, kegiatan pelatihan ini akan dilakukan secara berkala dan diharapkan ke depan dapat mengadakan pelatihan yang lebih baik lagi dengan mengundang peserta dari luar RS.
Pelatihan ini telah berjalan dengan baik yang ditunjukkan dengan semua rangkaian acara terlalui dan hasil nilai pretest dan posttest menunjukkan peningkatan nilai yang signifikan. Menurut salah satu peserta pelatihan, diharapkan pelatihan seperti ini akan berkelanjutan karena sangat bermanfaat bagi peserta dengan materi yang disesuaikan menurut kebutuhan RS. (Doc_Kastinani)
- By admin
- 11 Maret 2019
- 17