• (0274) 391007, 391288
  • rsudwonosari06@gmail.com

TALK SHOW "AKSI GENDARKU BEBAS BORAKS" BERSAMA KEPALA BBPOM DIY


Kamis (30/07) RSUD Wonosari kembali mengadakan acara talk show dengan narasumber spesial secara daring  dari kepala BPPOM DIY Dra. Dewi Prawitasari, Apt, M.Kes. Hal ini didasarkan data bahwa masyarakat Gunungkidul suka mengkonsumsi krupuk puli/gendar sebagai camilan dengan campuran boraks. Sebagaimana kita ketahui bahwa boraks mampu membuat puli menjadi kenyal dan awet. Akan tetapi di balik itu dalam jangka panjang akan menyebabkan terganggunya kesehatan seperti  mual, sakit kepala , kerusakan ginjal dan kanker. Topik acara ini adalah tentang inovasi Aksi Gendarku Bebas Boraks dengan merekrut 1000 duta yang dilakukan oleh BPPOM DIY.

RSUD Wonosari dengan jejaring media informasi yang ada dianggap mampu mensosialisasikan tentang bahaya Boraks ini kepada masyarakat Gunungkidul sehingga BPPOM bersedia menjadi narasumber acara talk show. Ibu Dewi dalam penjelasannya memberikan solusi pengganti bleng/borak yaitu:

1. 1kg nasi + 1 ons tepung kanji/tapioka

2. 1 kg nasi + 70 mg STPP

3. 1 kg nasi + 2 sdteh soda kue. 

Masyarakat harus merubah Mainsheet (pola pikir) bahwa krupuk gendar/puli dengan tampilan baru memakai campuran bahan yang aman lebih baik daripada puli dengan bleng.  Kalau masyarakat  masih menganggap puli dengan rasa khas bleng sebagai yang terbaik maka dlam jangka panjang akan menurunkan drajad kesehatan masyarakat. Dewi juga menambahkan bahwa puli/krupuk gendar dengan campuran borak ini tidak disukai  kucing atau tikus . "Oleh karena itu masyarakat harus sadar bahwa kucing pun tak mau makan , apalagi manusia,"  Ujarnya  Yang paling penting bukan konsep  yang disukai tetapi konsep yang terbaiklah yang menjadi tolak ukur.  

Ibu Dewi juga menjelaskan bahwa sampai saat ini duta aksi gendarku bebas boraks ini sudah berjumlah 1010, artinya melebihi target yang diharapkan oleh BPPPOM. Di akhir perbincangannya Dewi berharap agar masyarakat bisa berperan aktif untuk ikut menyebarluaskan  informasi ini di lingkungan sekitar terutama yang masih menggunakan  boraks dalam pembuatan produk pangan. Peran aktif masyarakat  diharapkan akan meningkatkan  peredaran produk pangan  yang aman di DIY, yang pada akhirnya  dapat meningkatkan  derajad kesehatan  dan memperpanjang usia. 

          

          

(UPKRS, 2021)

  • By admin
  • 30 Juli 2021
  • 17

Berita Terbaru


RSUD Wonosari Gelar Kick Off Vaksinasi HPV dan Talkshow Kesehatan: Cegah Kanker Serviks Sejak Dini

Wonosari, 28 Juni 2025 — RSUD Wonosari menyelenggarakan kegiatan Kick…

RSUD Wonosari Terima Kunjungan Supervisi dari Fakultas Kedokteran UKDW Yogyakarta

Wonosari, 25 Juni 2025 _ RSUD Wonosari menerima kunjungan dari…

PT NEVIS Mengunjungi RSUD Wonosari untuk Praktik K3 dan Pengelolaan Limbah B3

Wonosari, 19 Juni 2025 – RSUD Wonosari mendapat kunjungan praktik…

RSUD Wonosari Ambil Bagian dalam Gerakan Jumat Bersih: Wujud Nyata Peduli Lingkungan

Wonosari, 13 Juni 2025 – RSUD Wonosari turut berpartisipasi aktif…

RSUD Wonosari Lakukan Studi Tiru Pelayanan Stroke ke RSA UGM: Menuju Layanan Stroke Terpadu dan Responsif

Yogyakarta, 12/06/25 – Dalam upaya meningkatkan kualitas dan kecepatan penanganan…