Hari Perempuan Internasional (International Women's Day atau IWD) siap dirayakan tahun ini pada tanggal 8 Maret secara global, dengan fokus pada pengakuan atas pencapaian perempuan di bidang sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Beberapa acara diadakan secara global untuk menghormati dan mengakui pencapaian perempuan.

Hari Perempuan Internasional 2024: Tema

Perserikatan Bangsa-Bangsa telah menetapkan tema tahun 2024 ini sebagai ‘Berinvestasi pada Perempuan: Mempercepat Kemajuan’ yang bertujuan untuk mengatasi ketidakberdayaan ekonomi. Sedangkan tema kampanye pada tahun yang sama adalah 'Inspire Inclusion'.

Melalui kampanye ini, pentingnya keberagaman dan pemberdayaan di seluruh aspek masyarakat ditekankan.

Tema kampanye ini juga menggarisbawahi pentingnya peran inklusi dalam mencapai kesetaraan gender (equality).

Hari Perempuan Internasional 2024: Sejarah dan Signifikansi

Pada tanggal 28 Februari 1909, Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingati Hari Perempuan Nasional yang pertama.

Untuk mengadvokasi hak-hak dan hak pilih perempuan, Clara Zetkin mengusulkan pembentukan Hari Perempuan tahunan pada tahun 1910 selama Konferensi Internasional untuk Perempuan Pekerja di Kopenhagen. Hal ini mendapat persetujuan dengan suara bulat, yang mengarah pada Hari Perempuan Internasional pertama yang dirayakan pada tahun 1911 di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss.

Pentingnya Hari Perempuan Internasional terletak pada kemampuannya untuk memberikan perhatian pada isu-isu seperti kesetaraan gender, hak-hak perempuan di berbagai sektor termasuk hak reproduksi, pencapaian sosial, ekonomi, budaya dan politik, dan kekerasan serta pelecehan terhadap perempuan. Hal ini menyediakan platform untuk aksi kolektif dan kolaborasi dalam mengadvokasi hak-hak dan pemberdayaan perempuan. Secara keseluruhan, hari ini merupakan pengingat bahwa kesetaraan gender masih jauh dari tercapai, dan Forum Ekonomi Dunia memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu lebih dari satu abad untuk mencapai kesetaraan gender.

Fakta realita yang ada diantaranya:

1. Kader Posyandu di Gunungkidul identik perempuan, sangat amat jarang ditemui laki-laki menjadi kader Posyandu. Harapannya makin banyak kader laki-laki di Posyandu;

2. Tenaga kesehatan di Gunungkidul  identik perempuan yaitu bidan dan kebanyakan perempuan yaitu perawat. Hal ini karena dibandingkan laki-laki, lebih banyak perempuan menempuh pendidikan kesehatan (kedokteran umum, kedokteran gigi, perawat, bidan, dll.). Harapannya makin banyak nakes laki-laki di Faskes Gunungkidul;

3. Guru pendidikan anak usia dini kebanyakan perempuan. Harapannya: calon mahasiswa laki-laki mulai menempuh pendidikan guru PAUD, agar ada guru PAUD laki-laki di Gunungkidul;

4. Perempuan di jabatan publik: Lurah perempuan, DPRD perempuan, serta jabatan publik lain dari perempuan.

Hari Perempuan Internasional bukan hanya hari untuk merayakan pencapaian perempuan; ini juga merupakan seruan untuk bertindak demi kesetaraan gender, sehingga mendorong refleksi, advokasi, dan tindakan untuk terus meruntuhkan hambatan bagi perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia.

Harapannya adalah manfaat peringatan Hari Perempuan sedunia benar-benar dirasakan masyarakat, untuk tercapainya 

Indeks Pembangunan Gender (IPG),

Indeks Pemberdayaan Gender (IDG),

Indeks Pembangunan Manusia (IPM),

Indeks Perlindungan Anak (IPA). 

#PengarusutamaanGender

#PUG

#KabupatenLayakAnak

#KLA

#SDGs

#IPM

#KabupatenSehat

#SmartCitySmartVillage

NF. Analisis Kebijakan Ahli Muda Bagian Kesra Setda Kabupaten Gunungkidul