• (0274) 391007, 391288
  • rsudwonosari06@gmail.com

Kenapa Kunjungan di ICU perlu dibatasi?


Kenapa sih kinjungan pasien di ICU perlu dibatasi ? Pasien ICU merupakan pasien kritis atau berpotensi menjadi kritis sehingga memerlukan pemantauan, evaluasi dan penanganan yang intensif agar dapat mencegah terjadinya morbiditas (tingkat penyakit) dan mortalitas (tingkat kematian). Perawatan di ICU menjadi salah satu tahap paling kritis dalam perjalanan medis seorang pasien. ICU didesain untuk memberikan perawatan intensif dan pengawasan ketat kepada pasien yang berada dalam kondisi sangat kritis atau memerlukan pengawasan medis yang berkelanjutan. Mengingat kompleksitas dan sensitivitas lingkungan ICU, kunjungan keluarga atau teman sering kali dibatasi atau bahkan tidak diizinkan. Berikut beberapa alasan pembatasan kunjungan pasien di ICU.

1. Risiko infeksi

Pasien di ICU umumnya memiliki sistem kekebalan tubuh yang rentan terhadap infeksi. Kehadiran banyaknya pengunjung dapat meningkatkan risiko penyebaran bakteri, virus atau patogen lain yang bisa menyebabkan infeksi nosokomial (infeksi yang didapatkan dari Rumah Sakit). Hal tersebut akan memperburuk kondisi pasien ICU dan dapat berakibat fatal. Ruang ICU dirancang untuk menjadi lingkungan yang steril dan bebas dari kontaminasi. Sedangkan, setiap orang yang masuk ke Ruang ICU membawa potensi risiko kontaminasi. Meskipun prosedur sterilisasi dan kebersihan diterapkan secara ketat, pengunjung yang tidak terbiasa dengan protokol ini bisa tanpa sengaja membawa masuk patogen berbahaya.

 

2. Keperluan Perawatan Intensif

Pasien di ICU memerlukan perawatan medis yang intensif, tetap dan terus-menerus. Tim medis perlu berkonsentrasi penuh pada penanganan pasien tanpa gangguan. Kehadiran pengunjung dapat mempengaruhi konsentrasi staf medis dan mengganggu proses perawatan. Selain itu, kondisi pasien ICU sering kali sangat tidak stabil. Kehadiran pengunjung, terutama jika membawa beban emosional atau kecemasan, bisa mempengaruhi kondisi mental dan fisik pasien. Hal itu dapat mengganggu kestabilan kondisi pasien dan mengahambat proses penyembuhan pasien.

 

3. Privasi Pasien

Pasien ICU sering kali dalam kondisi yang sangat rentan dan memerlukan prosedur medis yang intensif. Privasi pasien harus dijaga dengan ketat untuk melindungi martabat dan kenyamanan mereka. Kehadiran pengunjung bisa mengganggu privasi dan menyebabkan ketidaknyamanan pasien. Pasien yang berada dalam kondisi kritis mungkin merasa tertekan atau cemas jika harus berinteraksi dengan banyak orang. Batasan terhadap kunjungan bisa membantu menciptkan lingkungan yang lebih tenang dan nyaman bagi pasien untuk fokus pada penyembuhan mereka.

 

4. Efisiensi Kerja Staf Medis

Stresor di Ruang Intensif sangat tinggi sehingga membutuhkan pengelolaan waktu serta sumber daya yang efisien oleh staf medis. Mengelola kunjungan keluarga bisa menghabiskan waktu dan sumber daya yang seharusnya difokuskan untuk perawatan pasien. Koordinasi perawatan di ICU melibatkan banyak spesilis dan staf medis, sehingga pengunjung bisa mengganggu alur kerja dan koordinasi ini. Masalah tersebut dapat berdampak negatif pada kualitas perawatan yang diterima pasien.

Pembatasan kunjungan di ICU bukanlah keputusan yang bisa diambil dengan mudah, tetapi merupakan langkah penting untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan pasien. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kunjungan terbuka memang dapat meningkatkan kepuasan pasien tetapi banyak juga penelitian menunjukkan hal sebaliknya. Memahami dan menghormati alasan-alasan ini adalah bagian penting dari dukungan keluarga dan teman terhadap pasien yang berada dalam perawatan intensif. Dengan demikian, meskipun mungkin sulit secara emosional, pembatasan kunjungan di ICU menjadi langkah yang esensial untuk memberikan perawatan terbaik bagi pasien yang sangat membutuhkan.

Penting bagi Rumah Sakit untuk mengatasi tantangan seperti reaksi emosional keluarga, komunikasi yang terbatas, kendala aspek budaya dan sosial, serta stresor tenaga medis. Pendekatan yang tepat dapat menjadi solusi perbaikan sarana dan prasana serta kebijakan Rumah Sakit.

 

Kontributor : Denok El Epsi Khoirunisa, S.Kep.,ns

Reference :

Global Journal of Health Science; Vol. 8, No. 6; 2016 ISSN 1916-9736 E-ISSN 1916-9744 Published by Canadian Center of Science and Education. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4954899/

Kementerian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan HCU & ICU di Rumah Sakit. Diakses dari https://perpustakaan.kemkes.go.id/inlislite3/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/MDk2ZTg4MzE3MDAxOWZjNzE2NjE4MjAxMzdlZTUxZDZlMzI5MjdiMQ==.pdf

Kementerian Kesehatan RI. 2022. Inilah Alasan RS Tidak Mengizinkan Keluarga untuk Menemani Pasien di Ruang ICU. Diakses dari https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1897/inilah-alasan-rs-tidak-mengizinkan-keluarga-untuk-menemani-pasien-di-ruang-icu

  • By admin
  • 27 Juni 2024
  • 17

Berita Terbaru


Aktivitas Fisik: Langkah Kecil Menuju Hidup Sehat dan Bahagia

Pernahkah Anda merasa stres, mudah lelah, atau sulit tidur? Mungkin…

Lebaran Aman dan Nyaman: Tips Mencegah Risiko Infeksi!

Hari Raya Idul Fitri merupakan momen istimewa untuk berkumpul bersama…

Tips Menjaga Kesehatan di Hari Raya Idul Fitri

Hari Raya Idul Fitri identik dengan tradisi makan bersama keluarga,…

Manfaat Persalinan dengan Bidan

Persalinan adalah proses yang penting dalam kehidupan seorang Ibu. Salah…

Mpox: Ancaman Baru dalam Dunia Kesehatan Global

Tahukah sahabat, masyarakat Indonesia baru-baru ini dihebohkan oleh wabah Mpox,…