Manusia secara alamiah akan refleks menutup hidung dan mulutnya ketika: mencium bau tidak sedap dan terpapar sesuatu yang tidak nyaman. Dari sinilah ide masker itu tercipta. Seperti yang kita ketahui, masker merupakan  salah satu Alat pelindung Diri (APD) yang mampu menyaring debu, kotoran, dan paparan infeksi. Ingatkah sahabat, bahwa kita pernah mengalami kelangkaan masker saat pandemi Covid-19? Lalu bagaimanakah dengan penggunaan masker paska pandemi ini?

Surat Edaran  (SE) nomer 1 th 2023

Baru-baru ini  Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana selaku Ketua Satuan Tugas (SATGAS) Penanganan Covid-19 Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M menerbitkan SE nomer 1 th 2023 tentang protokol Kesehatan pada masa transisi endemi corona virus disease 2019 (Covid-19). Sudahkah sahabat membacanya dengan tuntas? Mari kita simak ringkasannya.

Secara garis besar isi dari Surat Edaran tersebut menjelaskan ruang lingkup protokol kesehatan bagi pelaku perjalanan dalam dan luar negeri, pelaku kegiatan di fasilitas publik dan pelaku kegiatan berskala besar untuk tetap berupaya melakukan perlindungan secara pribadi dari Covid-19, diantaranya :

1. Anjuran tetap melakukan vaksinani Covid-19 sampai dengan booster 2 (4x suntik), terutama bagi masyarakat yang memiliki resiko tinggi penularan Covid-19.
2. Diperbolehkan tidak menggunakan masker apabila : dalam kondisi sehat dan tidak beresiko tertular Covid-19, dan dianjurkan tetap menggunakan masker yang tertutup dengan baik apabila: dalam kondisi tidak sehat atau beresiko terkena Covid-19, sebelum dan saat melakukan perjalanan dan atau kegiatan di fasilitas publik.
3. Dianjurkan tetap melakukan kebersihan tangan, dengan membawa hand sanitizer dan atau menggunakan sabun dan air mengalir untuk cuci tangan secara berkala terutama jika telah bersentuhan dengan benda-benda yang diunakan secara bersamaan.
4. Bagi orang yang tidak sehat dan beresiko tertular/menularkan Covid-19 tetap menjaga jarak dan menghindari kerumunan di tempat umum.
5. Tetep gunakan aplikasi Satu Sehat untuk memantau kesehatan pribadi

Jadi, apakah kita benar-benar terbebas dari masker?

Tentu saja perlu kita lihat dulu situasi dan kondisinya.

Jawaban Ya (bebas masker) JIKA kita dalam kondisi sehat dan tidak beresiko tertular Covid-19. Artinya kita sedang tidak sakit, dan lingkungan kita aman (baik dari lokasi maupun komunitas di sekitar kita) sehingga kita tidak beresiko tertular Covid-19.

Namun jawaban selanjutnya, Kita tetap dianjurkan pakai masker ketika kita dalam kondisi tidak sehat atau beresiko terkena Covid-19, sebelum dan saat melakukan perjalanan dan atau kegiatan di fasilitas publik.

Artinya, saat kita sakit atau saat berada di lingkungan orang yang sedang sakit, atau sebelum dan sedang melakukan perjalanan serta saat melakukan kegiatan di fasilitas publik sehingga kita beresiko terkena Covid-19 maka sebaiknya kita tetap menggunakan masker.

Sebelum sahabat memutuskan tidak menggunakan masker, pastikan dulu :

• Apakah sudah sesuai dengan ketentuan di atas?
• Apakah bisa menjamin setiap interaksi individu bebas paparan? (tangan dalam kondisi bersih, benda yang digunakan secara bersamaan tidak tercemar kuman)

• Apakah sistem imun setiap individu dalam kondisi yang baik? (tubuh sedang tidak lelah atau stress , tidak memiliki penyakit penyerta/ komorbid sehingga meningkatkan resiko tertular Covid-19)
• Apakah faktor lingkungan atau ruangan cukup sehat dengan jaminan tata udara yang baik?

Jadi sebaiknya tetap gunakan masker untuk menjaga diri kita dan orang di sekitar kita, tidak hanya dari resiko paparan Covid-19 namun juga dari polusi udara serta penyakit yang menular melalui udara.

Kontributor: Monica Dewi Ratna Putri, S.Kep., Ns. (Komite PPI RSUD Wonosari)

Sumber :

• SURAT EDARAN NOMOR 1 TAHUN 2023 TENTANG PROTOKOL KESEHATAN PADA MASA TRANSISI ENDEMI CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID19)
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMER 27 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI FSILITAS PELAYANAN KESEHATAN