MENGENALI KONDISI MENTAL
Tahukah kita Sahabat RSUD Wonosari ?
Menurut WHO, pada tahun 2019 lalu, 1 dari 8 orang, atau 970 juta orang di seluruh dunia hidup dengan gangguan mental, umumnya mengalami gangguan kecemasan dan depresi. Tahun 2020, jumlah orang dengan gangguan kecemasan dan depresi meningkat secara signifikan karena Pandemi COVID-19 (WHO, 2022).
Kayanya saya depresi, Kayanya saya bipolar, Kayanya saya gangguan cemas.
Jangan buru-buru mendiagnosa diri sendiri. Boleh jadi yang kamu alami adalah reaksi normal bukan gangguan mental.
Yuk samakan persepsi. Gangguan mental adalah sekelompok gejala yang ditandai dengan perubahan pikiran, perasaan dan perilaku seseorang yang menimbulkan hendaya/disfungsi dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Sehat mental adalah perasaan sehat dan Bahagia, mampu menjalani tantangan hidup serta dapat menerima orang lain sebagaimana seharusnya serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain.
Kapan kita menduga bahwa apa yang terjadi pada kita mengarah pada tanda-tanda awal gangguan mental?
- Kelelahan sepanjang hari tidak signifikan dengan aktifitas fisik
- Gangguan tidur (kualitas tidur tidak baik, bangun tidak segar)
- Sulit focus atau mudah lupa
- Mood serig berubah-ubah
- Ada ide menyakiti diri
- Perasaan lebih sensitive (mudahsedih, marah, dan tersinggung)
- Beragam keluhan fisik yang samar (sakit kepala, nyeriotot, gangguan pencernaan, dada berdebar, nafaspendek, dsb)
- Sering cemas, sedih, dan panik berlebih
- Ada halusinasi dengar dan ada keyakinan diawasi atau curiga yang tidak logis tapi seolah nyata
Sampaikan kondisimu pada orang terdekat. Bila kondisimu mengganggu fungsi peran, fungsi sosial dan kualitas hidupmu, sebaiknya mencari pertolongan ke professional. Jangan mendiagnosa sendiri !
“Mengakui dan mencari pertolongan bukan tanda kelemahan, tetapi tanda keterbukaan hati da pikiran.” ~ dr, Ida Rochmawati, Sp.KJ, Psikiater RSUD Wonosari
- By admin
- 27 Juni 2022
- 17