Sebagai rumah sakit rujukan utama di Gunungkidul, RSUD Wonosari selama pandemi covid-19 ini melayani pemulasaraan jenasah bagi pasien covid.  Yang menarik adalah yang dilayani tidak hanya jenazah pasien di RSUDW akan tetapi juga pasien-pasien yang meninggal di rumah sakit rujukan covid lain di Gunungkidul. Dalam situasi darurat , hal seperti ini bisa dimaklumi, akan tetapi karena pandemi covid tak juga selesai , maka RSUD Wonosari kewalahan ketika melayani pemulasaraan jenazah ini.

Sebagai contoh pada bulan April 2020, ada 20  jenazah covid-19 yang harus dilakukan pemulasaraan jenazah. Dari 20 itu hanya 5 jenazah yang berasal di RSUD Wonosari. Artinya beban dan tanggungjawab pemulasaraan jenazah selama tahun 2020 hanya dibebankan ke RSUDW.  Atas dasar hal  ini, maka RSUD Wonosari mengumpulkan  seluruh rumah sakit rujukan covid-19 di Gunungkidul hari ini Sabtu (15/01) untuk bersama-sama membahas hal ini . RSUD Wonosari tidak bisa terus menerus menjadi satu-satunya yang memulasara jenazah covid-19. 

Rakor dipimpin oleh Ismono, M. Kes , kepala bidang Pelayanan Penunjang medis dan non medis. Rakor dihadiri sekitar 30 peserta rapat. Sebelumnya direktur RSUD Wonosari, dr. Heru Sulistyowati, Sp.A telah membuka rapat dan berharap agar rakor ini menghasilkan sebuah keputusan yang berisi kerjasama dalam pemulasaraan jenazah bagi semua rumah sakit rujukan di Gunungkidul. 

Pada saat berita ini disampaikan, rapat tengah berlangsung. Salam sehat. 

(UPKRS, 2021)