• (0274) 391007, 391288
  • rsudwonosari06@gmail.com

HARI KANKER SEDUNIA 4 FEBRUARI DAN HARI KANKER ANAK SEDUNIA 15 FEBRUARI


Disampaikan oleh Direktur Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes, Kanker merupakan masalah kesehatan masyarakat baik di global maupun nasional. Berdasarkan data Globocan tahun 2020, kasus baru kanker di Indonesia mencapai 396.914 kasus dengan kasus kematian mencapai 234.511 orang, dan akan terus meningkat apabila tidak dilakukan upaya penanggulangan kanker. Menurut data BPJS Kesehatan tahun 2021, pembiayaan akibat penyakit kanker menempati urutan kedua sebesar 3,5 Triliun, yang sesungguhnya dapat dihindari karena sebagian angka kematian akibat kanker dapat dicegah. 

Permasalahan kanker di Indonesia saat ini antara lain:

  1. pola hidup tidak sehat, 

  2. tingginya faktor risiko kanker, 

  3. sebagian besar kanker ditemukan pada stadium lanjut, 

  4. keterlambatan dalam penanganan, 

  5. kepercayaan kepada pengobatan alternatif, 

  6. masalah sosial ekonomi, 

  7. akses pengobatan, dan 

  8. hambatan geografis. 

Strategi penanggulangan kanker dilaksanakan dengan pendekatan 4 (empat) pilar, yaitu promosi kesehatan, deteksi dini, perlindungan spesifik, dan tatalaksana sesuai standar. Keberhasilan dalam upaya penanggulangan kanker hanya dapat dicapai apabila dilaksanakan secara masif, terintegrasi dan berkala oleh setiap pemangku kepentingan (stakeholder), termasuk masyarakat. 

Harapan:

Seluruh pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun swasta, sesuai dengan peran dan fungsinya dapat melakukan kegiatan dan tindakan nyata dalam melaksanakan upaya penanggulangan kanker pada Peringatan Hari Kanker Sedunia Tahun 2024. 

Regulasi: 

  1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan;

  2. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 

  3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 430/Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman Pengendalian Penyakit Kanker; dan 

  4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 706) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 29 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1001). 

 

HIMBAUAN DAN AJAKAN:

  1. Dinas Kesehatan 

  1. Berpartisipasi aktif dalam peringatan Hari Kanker Sedunia Tahun 2023 dan mengkampanyekan “Close the care gap”; dan 

  2. Membantu dan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) sesuai peran dan fungsinya untuk melakukan kegiatan terkait promosi kesehatan, deteksi dini, perlindungan khusus, dan tatalaksana dalam rangka upaya peningkatan penanggulangan kanker. 

  1. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) 

  1. Berpartisipasi aktif dalam peringatan Hari Kanker Sedunia Tahun 2023 dengan tema “Close the care gap”; 

  2. Melakukan kegiatan promosi kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang upaya penanggulangan kanker; 

  3. Melakukan deteksi dini dan konseling kanker, antara lain kanker payudara dan kanker leher rahim; dan 

  4. Melakukan pencatatan hasil kegiatan deteksi dini melalui Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK). 

  1. Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) 

  1. Berpartisipasi aktif dalam peringatan Hari Kanker Sedunia Tahun 2023 dengan tema “Close the care gap”; 

  2. Melakukan kegiatan promosi kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang upaya penanggulangan kanker;

  3. Melakukan deteksi dini dan konseling kanker, antara lain kanker payudara dan kanker leher rahim; 

  4. Melakukan pencatatan hasil kegiatan deteksi dini melalui sistem pencatatan dan pelaporan; 

  5. Melakukan pengobatan kanker sesuai standar; dan 

  6. Memastikan tindak lanjut terhadap hasil deteksi dini kanker dan mengkomunikasikan kembali kepada fasilitas perujuk.

Tema Hari Kanker Sedunia 2024

Mengutip dari situs Union for International Cancer Control (UICC), Hari Kanker Sedunia 4 Februari mengusung tema 'Close the Care Gap' atau yang artinya 'Tutup Kesenjangan Perawatan'. Tema ini sebagai pemberitahuan bahwa setiap orang memiliki kemampuan untuk membuat perubahan dan bersama-sama dapat membuat kemajuan nyata dalam mengurangi dampak kanker secara global.

Adapun tema kampanye Hari Kanker Sedunia 2024 adalah 'Together, we challenge those in power' yang artinya 'Bersama-sama, kita men-challenge mereka yang berkuasa'. Bersama-sama, kita akan memastikan para pemimpin kita mengetahui bahwa kita menuntut komitmen untuk memprioritaskan kanker, menciptakan strategi inovatif yang dirancang untuk menghadapi ketidakadilan, dan menginvestasikan sumber daya kita untuk mencapai dunia yang adil dan bebas kanker.

Selain itu, UICC juga mengajak masyarakat untuk menyerukan kepada para pemimpin agar menghilangkan kesenjangan kesehatan dengan mengatasi akar permasalahannya, memastikan bahwa setiap orang memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas kapan, dimana, dan bagaimana mereka membutuhkannya.

Sejarah Hari Kanker Sedunia

Hari Kanker Sedunia atau World Cancer Day adalah peringatan global oleh Union for International Cancer Control (UICC) untuk meningkatkan kesadaran, pendidikan, dan tindakan tentang pencegahan, deteksi, serta pengobatan diri terhadap kanker. Hari Kanker Sedunia diperingati setiap tanggal 4 Februari.

Dilansir situs National Today, peringatan Hari Kanker Sedunia berkaitan dengan berdirinya organisasi UICC pada tahun 1993 di Jenewa, Swiss. Di bawah arahan UICC, World Cancer Day atau Hari Kanker Sedunia pertama kali dirayakan di Jenewa pada tahun yang sama.

Hari Kanker Sedunia diresmikan dalam kegiatan World Summit Against Cancer atau KTT Dunia Melawan Kanker pertama yang berlangsung di Paris, Prancis pada tahun 2000. Dokumen berjudul 'Charter of Paris Against Cancer' atau 'Piagam Paris Melawan Kanker', menguraikan komitmen global untuk meningkatkan fasilitasi dan kualitas hidup pasien kanker.

Kanker memiliki banyak jenis sehingga ada berbagai warna dan simbol yang digunakan untuk menandai jenis kanker tertentu dan mendorong upaya melawannya. 

Pita oranye ditujukan untuk menciptakan kesadaran akan kanker pada anak-anak. Hari Kanker Anak Sedunia diperingati tiap 15 Februari.

LSM yang berperan diantaranya Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI). Jenis Kanker pada anak diantaranya Leukimia (kanker darah putih dan Retinoblastoma (kanker pada retina lapisan dalam mata).

Pita merah muda secara global dikaitkan dengan kesadaran akan kanker payudara. Hari Kanker Payudara Sedunia atau International Day Against Breast Cancer juga diperingati setiap tanggal 19 Oktober.

Hingga kini, tanggal 4 Februari diperingati sebagai Hari Kanker Sedunia atau World Cancer Day. Tujuan utama merayakan hari ini adalah untuk mengurangi jumlah pasien kanker dan untuk mengurangi tingkat kematian yang disebabkan karenanya.

Jenis Kanker terbanyak di Gunungkidul apa saja? 

Tahun 2020-2023 jenis jumlah layanan penderita kanker di Gunungkidul dari yang terbanyak yang dipantau meliputi: 

  1. Kanker Payudara;

  2. Kanker Usus;

  3. Kanker Paru;

  4. Kanker Serviks; dan

  5. Kanker Prostat.

Karena di Gunungkidul tidak ada klinik khusus kanker, apabila terapi pengobatan berupa kemoterapi dan radiasi/penyinaran, maka pasien mengakses layanan di luar Gunungkidul khususnya penderita kanker stadium lanjut yang dirujuk.

Tantangan dan hambatannya pengendalian penyakit keganasan atau Cancer (Ca) di Gunungkidul apa saja?

  1. Kesulitan mencari kasus Ca dari data puskesmas, lebih banyak berbasis Rumah Sakit ditemukan kasus tersebut dan dalam kondisi stadium lanjut;

  2. Deteksi dini kanker perlu ditingkatkan; dan

  3. Perlunya Cancer Registration data dari BPJS dan juga untuk keperluan statistik vital kematian.

 

Upaya-upaya yang telah dilakukan stakeholder terkait terutama jajaran kesehatan (Faskes termasuk RS, Puskesmas, Klinik, praktek mandiri), termasuk kolaborasi dengan YKI Gunungkidul setelah melihat peluang dan strength opportunity/sumber daya/modal yang sekarang dimiliki:

  1. Deteksi dini (early detection) baik dari Puskesmas, Dinkes, dan RSUD termasuk IDI dan IBI diantaranya: IVA (inspeksi visual asam asetat) untuk deteksi dini Kanker Serviks, Sadari untuk deteksi dini Kanker Payudara, dll.

  2. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) melibatkan seluruh stakeholder dengan kampanye makan buah dan sayur untuk pencegahan Kanker Usus termasuk Kanker Kolorektal (Usus Besar, Anus/Dubur), dll.

  3. Dari kelompok masyarakat melalui LSM terutama peran dari Yayasan Kanker Indonesia Gunungkidul. Tahun 2022 ada hibah dari Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul untuk YKI Gunungkidul melaksanakan program kegiatannya berkolaborasi dengan Dinkes dan RSUD Wonosari. Tahun 2024 pada hari kanker sedunia, YKI Gunungkidul berkolaborasi dengan Bagian Kesra Setda Gunungkidul dan Dinkes Kabupaten Gunungkidul membuat bahan KIE. 

  4. Kegiatan YKI DIY juga mengundang YKI Gunungkidul dengan tema Ca dan IVA.

Pengurus Cabang Koordinator DIY Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menyelenggarakan Forum Kewaspadaan dan Eliminasi Kanker Serviks pada hari, tanggal Sabtu, 13 Januari 2024 pukul 08.30-13.00 WIB bertempat di Aula YKI Cabang Koordinator DIY Jl. YKI Sendowo RT 013 RW 056 (Bank Mandiri UGM Jl. Kaliurang ke barat 500 m). Ketua Panitia adalah dr. RA. Arida Oetami, M.Kes dan dihadiri Kepala Dinas Kesehatan DIY drg. Pembajun Setyaningastutie, M.Kes. Disampaikan tentang Angka Kejadian & Prevalensi Kanker di Indonesia oleh

Prof. Siswanto Agus Wilopo, SU, MSc, ScD dari FK-KMK UGM.

dr. Theresia Avilla Ririel Kusumosih, Sp.OG menyampaikan materi Layanan Kanker Sangat Mudah Diobati Jika Terdeteksi Dini: Cara Diagnosis Dan Pengobatan Pra-Kanker Dan Stadium Awal. Selanjutnya Dr. dr. Addin Trirahmanto, Sp.OG(K)Onk menyampaikan materi tentang Pengobatan Kanker Serviks Paripurna Terkini, dan Prof. Linda Bennet menyampaikan materi tentang Kebutuhan & Pengalaman Perempuan Pengidap Kanker Serviks.

Kegiatan YKI Cabang Gunungkidul diantaranya Sosialisasi ke sekolah, masyarakat dan organisasi, serta ikut aktif berkegiatan pada saat Hari Ibu dan HKN.

Apabila perlu support, siapa saja, dan apa bentuk support?

Yang belum banyak dilakukan misal: 

  1. Perlu support Dinkes dan RSUD terutama data kanker terupdate sebagai bahan analisa situasi;

  2. Ada diseminasi data kanker di Gunungkidul dan sosialisasi RAN Eliminasi Kanker Leher Rahim (2023-2030) melalui web dan media sosial official yang ada;

  3. Belum ada: sarpras, jaringan relawan/volunteer YKI sampai ke bawah, sekretariat, gerakan wakaf rumah singgah serta klinik kanker, untuk meningkatkan akses layanan.

Narahubung informasi siapa ?

Dinkes Gunungkidul: Seksi PTM Bidang P2P (bapak Musiyanto)

RSUD Wonosari: Ca datanya lebih banyak tercatat di RS.

YKI Gunungkidul: kontak person ibu Indiyah Sarwiningsih dan bapak Arinto Hadi.

Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim (2023-2030) dapat Anda lihat pada halaman:

https://p2p.kemkes.go.id/ran-eliminasi-kanker-serviks/

link UICC:

https://www.uicc.org/news/world-cancer-day/uicc-issues-call-action-and-offers-actionable-recommendations-close-care-gap 

#GERMAS

#KABUPATENLAYAKANAK

#KLA

#KABUPATENGUNUNGKIDULSEHAT

#PENGARUSUTAMASNGENDER

oleh:

Analisis Kebijakan Ahli Muda (Kesehatan dan Pemberdayaan Perempuan Bagian Kesra Setda Gunungkidul) berkolaborasi dengan Dinkes dan YKI Gunun

  • By admin
  • 15 Februari 2024
  • 17

Berita Terbaru


Meningkatkan Kesehatan Melalui Kebersihan Tangan

Setiap tanggal 5 Mei, kita merayakan Hand Hygiene Day sebagai…

MENU SAHUR DAN BERBUKA PUASA YANG SEHAT

Sahabat, selama menjalankan ibadah puasa tentu kita perlu memperhatikan pilihan…

Hari Perempuan Internasional 2024 ‘Berinvestasi pada Perempuan: Mempercepat Kemajuan’

Hari Perempuan Internasional (International Women's Day atau IWD) siap dirayakan…

FAQ: Yang Sering Ditanyakan saat Tranfusi Darah

1. Mengapa harus membayar jika memerlukan tranfusi darah? Jawaban :…